Popular posts

About

Unknown On Kamis, 26 Juni 2014

 

 Sejarah El-Khattab dan El-Khumaira


Dalam rangka mewarnai keberadaan dan aktifitas Ambalan sehingga memiliki ciri khas, maka diupayakan pencarian tokoh yang akan dijadikan panutan, sandaran dan menjadi tanggung jawab moral yang mulia untuk mengemban misi dan amanatnya. Tokoh panutan itu ialah El-Khattab dan Al-Khumaira.
Sejarah El-Khattab

Nama lengkapnya adalah Umar bin Al-Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza Al-Quraisy, biasa dipanggil Abu Hafsh dan digelari Al-Faruq  (pemisah antara yang hak dan yang batil). Ia berwajah tampan, tangan dan kakinya berotot, jenggotnya lebat dan suka menyemirnya dengan bahan pewarna al-hinna dan katam, kepala bagian depannya botak, postur tubuhnya tinggi besar, seolah ia sedang mengendarai karena saking tingginya, warna kulitnya cokelat kemerah-merahan, tubuhnya tegap, dan suaranya lantang.
Ia adalah sosok yang terkenal cerdas dan paling keras wataknya di kalangan pemuda quraisy. Ia pandai membaca dan menulis. Pada masa jahiliyah, ia selalu menjadi utusan, menjadi duta besar, dan menjadi kebanggaan kaum Quraisy. Umar masuk Islam pada tahun keenam pasca kenabian. Ia berada di urutan ke-40 dari orang-orang yang mula-mula masuk Islam. Keteladanan Umar bin Al-Khattab di antaranya adalah sifat ikhlas, zuhud, tegas dan berbakti pada rakyat, adil, keras, dan mujahid tanggung.

Sejarah Al-Khumaira

Ibunya orang beriman, isteri nabi Muhammad sekaligus putri dari As-Sidiq adalah sosok yang pantas diteladani oleh seluruh mu’minah di sepanjang zaman. Ia adalah wanita pemilik kemuliaan yang tak tertandingi Aisyah -lah manusia yang paling berilmu tentang al quran, karena kehidupannya yang selalu bersanding dengan pembawa risalah islam, dan beliau menyaksikan Al quran yang turun di rumah beliau. Paling berilmu, karena paham bagaimana wujud penjabaran Al quran dalam kehidupan sehari-hari, dipraktikkan dalam perkataan, perbuatan, budi pekerti, akhlaq dan adab oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Beliau pula wanita yang paling berilmu tentang hadits, fikih, pengobatan, syair dan hikmah.
Aisyah sebagai perempuan memang seperti perempuan pada umumnya. Menikah dengan Muhammad SAW, Aisyah hidup dalam rumah tangga kenabian. Ia dikenal memiliki rasa cemburu yang tinggi. Hanya perbedaan intensitas rasa cemburulah yang membedakan satu perempuan dengan perempuan lainnya. Ketika Muhammad SAW berada di dekat Aisyah, wahyu dari langit kerap turun. Aisyah menjadi salah satu istri Muhammad SAW yang turut menopang geliat Islam dari Mekah-Madinah menuju pentas dunia. Ketika Muhammad SAW wafat, Aisyah berada di dekat Nabi pembawa risalah Islam itu. Usia Aisyah memang lebih panjang, sehingga dengan penuh khidmat menyaksikan zaman kepemimpinan khulafaur rasyidin dan pemerintahan sesudahnya.  Aisyah meninggal dunia sekitar tahun 678 M.
Aisyah bisa dikatakan merupakan gambaran lengkap Islam yang memberikan ruang bagi perempuan. Aisyah adalah perempuan yang begitu cerdas, daya ingatnya kuat, dan imajinasinya memukau. Ia hafal Al-Qur’an, meriwayatkan ribuan hadits, dan hafal pelbagai syair. Membaca kehidupan Aisyah adalah mengambil keteladanan bagi perempuan untuk juga mampu mengepakkan sayap ke langit ilmu yang luas. Aisyah juga menguasai sejarah di zamannya, ilmu pengobatan, dan pelbagai ilmu lainnya. Ketekunannya belajar tak diragukan. Bahkan, Aisyah juga mengajar dan memiliki begitu banyak murid, baik murid perempuan maupun laki-laki. Banyak pihak meminta nasehat dan fatwa kepada Aisyah.
Aisyah adalah perempuan yang memiliki kesederhanaan. Keimanannya begitu kokoh. Ia memiliki kemurahan hati, dermawan kepada siapa pun yang kekurangan. Pelbagai peperangan juga mencatat Aisyah sebagai bagian dari pasukan. Ia turut maju ke medan perang dengan keberanian dan ketegaran sesuai tugasnya.
Mengambil keteladanan dari Aisyah, perempuan selayaknya memiliki impian dan cita-cita besar. Berbagai ranah kehidupan tentu menantikan kontribusi perempuan. Aisyah telah memberi contoh seorang perempuan yang tak sudi diinjak-injak dan dilemahkan. Dalam berbagai kesempatan, Aisyah tampil sebagai pembela kaum perempuan dari pendapat-pendapat yang mendiskreditkan perempuan. Di hadapan kekuasaan, Aisyah bisa tampil penuh kehormatan. Bahkan, kritik-kritik pedas kerap dilancarkan Aisyah terhadap kekuasaan yang tak terkendali.
Sosok seorang Aisyah radhiyallahu anha, memberikan ibrah yang berharga bagi para mukminah. Kedalaman ilmu, kecerdasan dan perhatiannya terhadap umat adalah warisan yang berharga yang terus bisa diwarisi sampai hari ini. Terbukti dengan kedudukan beliau yang tercakup dalam tujuh orang di kalangan shabat yang banyak menghafal fatwa-fatwa dari para sahabat. Panji Islam di sepanjang sejarah akan selalu tegak dengan para penyandangnya. Dan Aisyah adalah salah satu penegak panji Islam di awal terbitnya cahaya Islam. Sebuah bukti bahwa wanita pun memiliki peran yang sangat besar dalam memperjuangkan Islam. Tidak hanya untuk membuang waktu untuk berbagai pekerjaan yang sia-sia, sebagaimana yang dilakukan oleh mayoritas muslimah di zaman ini.
Sejarah Penamaan Ambalan
Pramuka Sekolah Islam Terpadu (SIT) merupakan wadah pembinaan kepramukaan bagi para anggota pramuka penegak di SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid. Selama dua tahun sejak berdirinya SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid pada tahun 2009 memiliki ektstrakurikuler Pandu SIT yang kemudian beralih menjadi Pramuka SIT. Hal ini dikarenakan telah terjalinnya kerjasama antara JSIT dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Selama periode dua tahun tersebut, Pramuka SIT belum memiliki wadah bagi pramuka penegak berupa ambalan penegak.
Para Pembina Pramuka SIT merapatkan nama ambalan bersama Kepala Kepengasuhan Ihsanul Fikri dengan mempertimbangkan tokoh teladan yang dapat dijadikan panutan bagi anggotanya. Kemudian dengan berbagai pertimbangan, diputuskan nama ambalan ikhwan adalah El-Khattab dan ambalan akhwat adalah Al-Khumaira. Pada Oktober 2011 dilaksanakan seleksi calon pengurus Dewan Ambalan yang diikuti oleh siswa dan siswi kelas XI SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid. Setelah dilaksanakan seleksi calon pengurus, para Pembina Pramuka SIT dan anggota pengurus Majelis Pembimbing Gugusdepan yang diwakili oleh Wakil Kepala Bidang Kesiswaan merapatkan susunan Pengurus Dewan Ambalan sehingga terbentuklah kepengurusan tersebut yang beranggotakan 12 pengurus ambalan El-Khattab dan 12 pengurus ambalan Al-Khumaira.
Pengurus Dewan Ambalan El-Khattab dan Ambalan Al-Khumaira periode 2011-2012 dilantik pada Kamis, 10 November 2011 bertempat di GOR H. Asy’ari LPIT Ihsanul Fikri, bertindak sebagai Pembina Upacara adalah Kak Nurwakhid selaku Pembina Pramuka SIT yang disaksikan oleh seluruh Pembina dan anggota pramuka penegak. Pradana Ambalan El-Khattab adalah Kak Akbar Fasya dan Pradana Ambalan Al-Khumaira adalah Kak Iffatul Latifah. Susunan kepengurusan yang diusung terdiri dari Pradana, Kerani, Juru Uang, Pemangku Adat, Bidang Giat Operasional, Bidang Giat Teknik Kepramukaan, Bidang Giat Kerohanian Islam, Bidang Penelitian dan Evaluasi. Kemudian nomor gugusdepan terdiri dari 11-08.12-127 untuk ambalan El-Khattab dan 11-08.12-128 untuk ambalan Al-Khumaira.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments